We the Fans of Baim Wong and Marshanda...

The Last Confession (Baimarsha Lovers)


Dear : BaiMarsha



Kami meyakinkan diri bahwa kami harus memulai ‘pengakuan’ ini dengan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya. Kami ketahui, kami tidak berkuasa atas semua kenyataan, namun kami sadari juga bahwa kami bertanggung jawab penuh atas semua yang kami lakukan. Maka, kami meminta keikhlasan dan kebesaran hati dari siapapun yang mungkin merasa tidak nyaman ketika membacanya.

Inilah ungkapan perasaan, mewakili banyak rasa mereka yang sehati dengan kami.

Setiap orang biasanya mudah mengingat segala sesuatu yang menyentuh perasaan, segala bentuk keindahan yang tak bisa dilupakan dalam sekelip mata. Puisi-puisi cantik pemetik haru, Tulisan-tulisan bagus yang mempengaruhi perjalanan hidup, Suara-suara merdu penggedor kalbu, atau Pemandangan indah yang terekam lalu begitu dalam menancap dalam hati.
Keindahan itu bagi kami adalah tentangmu: Baimarsha!


Baimarsha…
Tentangmu adalah segenggam waktu terbungkus ceria…perlahan kau beranjak dari keyakinan.
Tentangmu adalah serangkaian hari tergilas sepi…kau mengawang menjauhi mimpi.
Tentangmu adalah sekawanan mega tertebas mendung…kau berubah kelam dan menghilang dalam hujan.
Namun cinta terlalu sejati…kujadikan diri tangga nada bagi hatimu yang turun naik.
Namun kasih terlanjur besar…kujadikan diri pelabuhan terindah perjalanan lelahmu.
Namun tulus terlampau kuat…kujadikan diri selimut ternyaman pembungkus pedih dan bahagiamu.

Baimarsha? Apa itu? Siapa itu? Itu CINTA!
Takkan lagi kami urai lebih panjang apa itu Baimarsha. Ya, karena bagi kami, Baimarsha adalah…CINTA! Hanya itu. Dan hanya satu. Baimarsha adalah satu!

Cinta kami, Baimarsha…
Sekarang, kami sampai di pemberhentian kami.
Tidak akan kami naiki lagi kapal itu untuk kembali...kami redam keinginan untuk mengulangi kisah yang sama. Tidak pernah akan ada penyesalan dari kami terhadap hal ini, seperti tidak akan pernah lagi ada keinginan kami untuk sekali lagi terhanyut dalam sebuah tempat dan waktu yang telah lalu, karena cinta kami tidak ingin egois dan menyakiti siapapun.

Kita hanyalah bagian kecil dari perjalanan dunia, dan kita memberikan warna kita masing-masing. Banyak hal yang datang dan sebanyak itu pula mereka pergi. Kami rasa akan sangat berdosa jika kami berdoa untuk dapat kembali berada di waktu itu. Oleh sebab itu, kami tidak melakukannya. Kami yakini akan kebahagiaanmu, dan kami turut senang karenanya.

 

Kami harap tidak sekalipun kau berpikir bahwa kami mutlak telah melupakanmu dan meninggalkan semua kenangan. Kali ini kami sampaikan kepadamu, bahwa itu tidak benar. Kenangan cinta itu akan selalu ada dan hidup untuk dikenang keindahannya. Rasa syukur kami untuk setiap kenangan itu. Bukan salahmu atas kegagalan harapan kami, dan bukanlah air matamu yang harus tertumpah tanpa henti karena runtuhnya mimpi kami. Harapan dan mimpi yang sempat membuncah begitu indah, yaitu melihat kebahagiaanmu utuh bersama-sama.


Banyak hal yang sangat ingin kami lakukan namun kami batasi dengan sangat kuat agar itu tidak sampai menjadi tekanan untukmu. Tidak mudah bagi kami untuk terus menerus berada dalam keadaan yang seperti itu. Namun itulah yang terbaik mengingat keadaanmu saat ini. Kami mendengar cukup banyak hal tentangmu, dan penting bagi kami untuk mendengar kabar kau menikmati waktumu masing-masing dengan baik dan dengan cara yang baik pula.


Cinta kami, Baimarsha…
Kami tidak mengumpat atas apa yang terjadi saat ini. Kami bahkan cukup heran dengan keikhlasan kami, namun kami rasa inilah tulusnya cinta dalam kebesaran hati. Kesalahan kami yang terlalu mengagungkan senyuman kebersamaanmu hingga kami nyaris terlupa ada hamparan luas bernama ketentuan Illahi yang kapan saja siap mengatur (dengan lebih baik tentunya). Kami mulai bingung dengan semua yang kami alami dan kami dapatkan, namun terlepas dari semua itu, kami merasa bisa merelakannya dengan sangat baik juga.

Cinta kami, Baimarsha…
Kami tidak menghakimi siapapun, karena sudah terlalu banyak yang mengambil peran itu. Dan kami mulai nyaman dengan semua yang telah diatur Yang Maha Kuasa. Lebih jauh kami mulai nyaman dengan menyadai bahwa kenyataan tetap jauh lebih baik dari sebuah angan kosong. Kenyataan indahnya untuk saat ini adalah bahwa kau tetap menganggap kami ada, dan masih menyambut cinta kami.


Tak perlu kami jelaskan kepadamu apa yang ada dalam pikiran kami, karena lebih baik bagimu untuk tidak mengetahuinya. Tidak seperti mereka, kami tidak pernah menghakimimu sebagai seorang yang baik atau buruk. Kau sudah cukup dewasa untuk mampu menyadari dan bertanggung jawab atas semua yang kau pilih dan lakukan.


Kami menghindari tindakan yang kejam terhadap orang lain, dan kami korbankan hati egois kami untuk menelan semua yang akan menguras air mata demi kemenangan cinta. Benarlah jika mereka yang sudah mencium akhir kehidupan mengatakan "Hati-hatilah dengan Keinginanmu..." dan kami menyadarinya secara total saat ini.

Cinta kami, Baimarsha…
Kami tidak meminta apapun darimu saat ini...dan kami memaksa diri agar hal itu tetap terjadi di waktu yang akan datang. Tidak ada yang perlu kau lakukan untuk kami. Cukuplah kau rasakan kehangatan cinta kami.

Kami akan memegang sandaran kursi kami sendiri disaat mulai gemetar menahan serangan kebencian pihak lain. Kami akan tetap tegar berdiri mendukungmu apapun adanya. Cukuplah bagi kami, kau mengetahuinya.

Cinta kami, Baimarsha…
Tersenyumlah pada dunia ini, karena milikmu salah satu yang terbaik, dan kami tidak akan ingin kehilangannya terlalu cepat. Mari kita meraih bahagia bersama dalam kehangatan, kekuatan, dan ketulusan cinta.

Cinta kami untukmu selalu…Baimarsha. Satu Baimarsha!

Yang terdalam dari BaiMarsha Lovers
Ditulis oleh: Petty

0 komentar:

Posting Komentar